PELATIHAN MODERASI BERAGAMA DI MAKASSAR: IAIN PALOPO BERKOMITMEN CIPTAKAN HARMONI SOSIAL
Makassar, – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo dan Balai Penelitian dan Pengembangan Keagamaan Makassar bekerja sama Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama di Hotel Claro Makassa.r Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 Juli 2024 dan dihadiri oleh dosen IAIN Palopo, serta perwakilan dari IAKN Toraja, Balai Diklat Keagamaan Makassar (BDK Makassar), dan Balitbang Kemenag.
Rektor IAIN Palopo Dr Abbas Langaji MAg saat membuka acara berharap ToT ini dapat mengoptimalkan diseminasi penguatan moderasi beragama, khususnya bagi sivitas akademika IAIN Palopo.
Diungkapkan rektor Abbas, moderasi beragama menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mengawal keberlangsungan moderasi beragama di tanah air.
“Kebutuhan kita adalah kita ingin hidup yang harmoni, hidup dengan nyaman, tentram dan saling menghargai antara satu dengan yang lain namun saat yang sama tiudak sedikit ada perbedaan sikap dengan isu-isu tertentu di masyarkat” ucap rektor.
Pelatihan ini dirancang untuk memperdalam pemahaman para peserta tentang moderasi beragama, sebuah konsep yang diharapkan dapat menjembatani perbedaan antara agama dan negara. Dengan tema besar ini, para peserta diharapkan tidak hanya menjadi trainer, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Mereka diharapkan mampu mempromosikan moderasi beragama sebagai sebuah gerakan sosial yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan berbagai materi dan pengalaman praktis yang mendalam mengenai moderasi beragama. Fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk membentuk karakter dan pola pikir peserta agar dapat mengimplementasikan moderasi beragama secara efektif dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks akademis mereka. Selain itu, pelatihan ini juga melibatkan berbagai instansi yang berperan dalam pengembangan dan pelaksanaan kebijakan terkait agama dan moderasi sosial di Indonesia.
Salah satu peserta kegiatan Muhammad Ashabul Kahfi (Ketua Program Studi Sosiologi Agama IAIN Palopo) menyatakan “Pelatihan ini sangat penting dan relevan bagi kami sebagai dosen,” ujarnya. “Kegiatan ini memberikan kami wawasan baru dan keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan moderasi beragama dalam pengajaran dan kehidupan sehari-hari. Kami merasa terinspirasi dan berkomitmen untuk menjadikan moderasi beragama bukan hanya sebagai konsep, tetapi sebagai gerakan yang nyata. Lanjut beliau”
Diharapkan, pelatihan ini akan menghasilkan para dosen dan peserta dari berbagai instansi yang tidak hanya terampil dalam bidang akademis tetapi juga peka terhadap dinamika sosial dan budaya yang ada. Moderasi beragama diharapkan menjadi sebuah gerakan sosial kultural yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap harmoni dan kerukunan di Indonesia. Dengan demikian, moderasi beragama diharapkan tidak hanya menjadi program yang akan segera terlupakan, tetapi menjadi bagian integral dari identitas dan karakter bangsa Indonesia. Kegiatan ini adalah salah satu langkah strategis dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif, serta memperkuat jembatan komunikasi antara agama dan negara. Balai Diklat Keagamaan Makassar berharap pelatihan ini akan memberikan dampak positif yang luas dan berkelanjutan bagi seluruh peserta dan masyarakat Indonesia pada umumnya.